TAMASYA KE SURGA
Dengarkanlah Ibnu Al-Qayyim rahimahumullah ketika ia menjelaskan
tentang moment yang besar yakni momentum pertemuan yang agung, Diantara para
Awliya dan juga para hamba-hamba-Nya yang paling shaleh ketika mereka Kemuliaan
dan Kebesara Wajah-Nya.
Dengarkan dan
bayangkanlah seolah kalian bersama mereka. Semoga Allah.SWT Memasukan kalian
dan saya menjadi salah satu diantara mereka.
Ibnu Al-Qayyim
rahimahullah berkata: Jika anda bertanya tentang hari penambahan dan hari
kunjungan kepada Allah Al-Aziz Al-Hamid, kemudian melihat wajah-Nya yang bersih
dari segala macam perumpamaan dan penyerupaan terhadap segala sesuatu.
Sebagaimana yang disabdakan oleh orang yang paling benar ucapannya
Rosulullah.SAW, sehingga pasti akan terjadi, maka dengarkanlah ketika
penyeru memanggil
: "Wahai sekalian penghuni syurga! Sesungguhnya Rabb kalian meminta kalian
berkunjung kepada-Nya, maka mari kita berkunjung kepada-Nya!"
Penghuni Syurga
menjawab : "Kami dengar dan patuh!" hingga, mereka berhenti dilembah
yang harum yang dijadikan tempat berkumpul, merekapun berkumpul dilembah yang
luas tersebut.
Tidak ada satupun
malaikat yang meninggalkan mereka, Rabb Tabaraka wa Ta'ala meminta kursi-Nya
diambi dan ditempatkan dilembah tersebut. Kemudian, mimbar-mimbar dari cahaya
disiapkan bagi mereka, mimbar mutiara lu'lu, mimbar mutiara zabarjad, mimbar
emas dan mimbar perak
penghuni syurga
yang paling rendah kelasnya duduk diatas bukit pasir dari kasutri. (mereka
tidak pernah melihat ada orang yang mempunyai kursi seindah kursi mereka )
Hingga ketika mereka telah duduk dikursi dan tempatnya masing-masing dengan
nyaman.
penyeru memanggil:
"Wahai penghuni syurga! Sesungguhnya kalian mempunyai janji disisi Allah
yang hendak Allah berikan kepada kalian!"
Mereka berkata:
"Janji apa yang dimaksud? Bukankah Allah telah membuat wajah kami putih,
memperberat timbangan kami, memasukan kami kedalam syurga dan menjauhkan kami
dari neraka?"
ketika mereka
dalam keadaan seperti itu, Tiba-tiba sinar memancar sehingga pancarannya
menerangi sekeliling syurga! Mereka mengangkat kepala mereka, dan melihat :
Ternyata Allah Al-Jabar Yang Maha mulia dan suci asma'-Nya melihat mereka dari
atas mereka
Seraya berfirman :
"Wahai penghuni syurga!" salam sejahtera untuk kalian!"
Salam tersebut,
mereka jawab dengan sura mereka yang paling merdu : "Ya Allah, Engkau
adalah kesejahteraan dan dari Engkaulah kesejahteraan itu. Engkau Maha mulia,
wahai Dzat yang mempunyai keagungan dan kebesara.
Lalu Allah
Tabaraka wa Ta'ala tertawa kepada mereka dan berfirman :"Mana
hamba-hamba-Ku yang taat kepada-Ku tanpa melihat-Ku? Inilah hari penambahan
itu!"
Maka, mereka
memberikan jawaban yang sama : "Kami telah ridha, maka ridhailah kami!
Allah.SWT
berfirman : "Wahai sekalianpenghuni syurga!" Jika Aku tidak ridha
kepada kalian, maka Aku tidak menempatkan kalian kedalam syurga-Ku! inilah hari
penambahan itu! Maka mintalah apa saja kepada-Ku!"
Maka mereka
bersepakat terhadap satu permintaan : "Perlihatkan wajah-Mu agar kami bisa
melihat-Nya!"
Kemudian Allah.SWT
membuka tirai-Nya dan Allah terlihat oleh mereka dan Cahaya Allah menutupi
mereka. Sekiranya Allah.SWT memutuskan mereka untuk terbakar, maka mereka pasti
terbakar.
Semua yang ada di
lembah tersebut berbicara dengan Allah Ta'ala hingga Allah berkata : "Hai
fulan, ingatkah engkau bahwa pada suatu hari melakukan ini dan itu?"
Allah Ta'ala juga
menyebutkan beberapa pelanggaran yang telah dikerjakannya di dunia. Kemudian
orang tersebut berkata :
"Wahai
Tuhanku, apakah Engkau tidak memberikan ampunan kepadaku?"
Firman Allah :
"Justru karena ampunan_Ku, engkau tiba di tempat ini."
Duhai betapa
nikmatnya telinga mendengar suara tersebut, Betapa sejuknya mata tatkala
melihat wajah Allah Yang Maha mulia di akhirat kelak.
***
Eksistensi
Surga
Eksistensi Surga
diterangkan dengan sangat jelas dalam beberapa keterangan Al-Qur’an dan hadits
Nabi yang semuanya harus kita imani.
Sementara Golongan
Qadariyah dan kalangan Mu’tazilah beranggapan bahwa surga baru diciptakan kelak
di hari akhirat. Menurut Ibnu Qayyim ini adalah pendapat yang nyeleneh.
Pendapat yang paling rajih menurutnya adalah pendapat Ahlu Sunnah yang
menyatakan bahwa surga itu telah diciptakan oleh Allah, diantara alasannya
adalah:
1. Dalam
perjalanan mi’raj Nabi melihat surga (QS. An-Najm: 13-15)
2. Dalam beberapa
hadits disebutkan bahwa Allah memperlihatkan tempat duduk ahli surga atau ahli
neraka saat di alam barzah; Ada hadits yang menyebutkan bahwa ruh orang mu’min
dimasukkan ke dalam surga berwujud burung yang bertengger di pohon surga;
Selain itu diceritakan dalam salah satu hadit bahwa Jibril disuruh melihat
surga, dll.
Pintu Surga
Keberadaan pintu
gerbang surga disebutkan oleh Allah dalam surat Az-Zumar ayat 73. Dalam hadits
disebutkan bahwa luas pintu surga itu adalah baina Makkata wa Hajaro au Hajaro
wa Makkata, seperti jauhnya Makkah ke Hajar (kurang lebih 1160 km). Namun kelak
manusia akan berdesak-desakan didepannya. Kunci pembuka pintu surga adalah
kalimat syahadah, dan jalan menuju padanya hanyalah satu yakni Islam (QS.
Al-An’am: 153).
Walid bin Muslim
dari Khalid dari Hasan menyampaikan bahwa pintu-pintu di surga itu transparan,
bagian dalamnya terlihat dari luar dan bagian luarnya terlihat dari dalam
(lihat QS. Shaad: 50). Ia bisa diajak bicara, artinya bisa menutup dan membuka
sesuai keinginan penghuninya.
Dimanakah Surga?
Di dalam hadits
disebutkan bahwa surga itu berada di langit, tempat yang sangat tinggi. Terdiri
dari 100 tingkat, setiap 2 tingkat jauhnya seperti langit dan bumi. Dan surga
yang tertinggi adalah surga Firdaus. Tapi ada satu tempat yang lebih tinggi
darinya dan diperuntukkan bagi satu orang saja, tempat itu disebut Al-Wasilah.
Nabi sangat berharap bahwa beliaulah yang akan menempatinya.
Nama-nama Surga
Surga itu
bermacam-macam, nama-namanya disebutkan dalam Al-Qur’an diantaranya adalah:
Al-Jannah, Darussalam (negeri sejahtera), Darul Khuldi (negeri kekal), Darul
Muqamah (tempat kediaman), Jannatul Ma’wa (tempat tinggal), Adn, dll.
Orang yang pertama
mengetuk pintu Surga
Muhammad saw
adalah orang yang pertama kali mengetuk pintu surga, dan umat beliaulah yang
akan pertama kali memasukinya. Ada 70.000 orang yang akan memasukinya tanpa
hisab, wajahnya bagaikan rembulan, mereka masuk dengan bergandeng tangan.
Siapakah mereka? Mereka adalah orang-orang yang murni ketauhidannya dan
senantiasa bertawakkal kepada Allah, demikian kata Nabi.
Allah melimpahkan
keistimewaan kepada mereka, bahwa setiap 1000 orang dari mereka dapat
menyelamatkan 70.000 orang dari neraka, ditambah tiga cidukan Allah azza wa
jalla. Subhanallah wallahu akbar.
Gambaran Surga
Tanah dan lumpur
surga terbuat dari zafaran, berupa tepung putih beraroma kesturi dan sangat
bersih. Cahaya surga itu berwarna putih, bersinar terang, aromanya semerbak.
Disana terdapat gedung megah dan sungai-sungai yang mengalir. Ada istri-istri
yang cantik jelita, perhiasan-perhiasan yang banyak, tanaman-tanaman, berbagai
macam kesenangan dan kenikmatan di tempat yang tinggi. Siapkah Anda
memasukinya? Katakan: “Insya Allah”.
Di surga terdapat
Ghuraf yakni bangunan transfaran yang tinggi, diberikan bagi mereka yang baik
ucapannya, suka memberi makan orang lain, rajin berpuasa dan shalat malam. Juga
diberikan kepada orang-orang yang membangun masjid dan tabah menghadapi ujian
dan kesedihan.
Setiap mu’min
mengenal tempat tinggalnya di surga walaupun ia belum pernah melihat
sebelumnya.
Kondisi fisik
orang mu’min ketika memasuki surga itu mirip Adam, tingginya 60 hasta, berambut
pendek, belum berjenggot, dan matanya bercelak. Tampilannya bagaikan orang
berusia sekitar 30 tahun. Allah menjadikannya seperti itu walaupun ia mati
dalam keadaan anak-anak atau pun tua renta.
Hidangan pertama
penduduk surga adalah sekerat daging dari hati ikan paus dan minumannya adalah
salsabila. Setelah itu mereka makan daging sapi jantan.
Menurut riwayat
dari Nabi, aroma surga bisa dicium dari jarak 100 tahun. Tapi bagi orang-orang
yang membunuh ahli dzimmah, orang-orang yang durhaka pada orang tua, orang
pemutus hubungan, dan mereka yang menasabkan dirinya pada orang lain, tertutup
baginya dari mencium aroma surga tersebut. Naudzubillah…
Di surga terdapat
pohon Thalhu, yakni pohon bidara yang durinya diganti dengan buah-buahan yang
satu butirnya terdiri dari 70 rasa yang berbeda. Ada juga pohon Thuba (QS.
Waqi’ah: 31) yang naungannya sejauh perjalanan selama 100 tahun. Dari kelopak
bunga pohon inilah pakaian ahli surga berasal.
Buah-buahan surga
itu beraneka ragam layaknya buah-buahan di dunia (QS. Al-Baqarah: 25). Bahkan
sabda Nabi menyebutkan bahwa buah-buahan dunia sebenarnya berasal dari surga,
hanya saja ia berubah sedangkan buah-buahan di surga tidak berubah sama sekali.
Penduduk surga
minum dari sungai-sungai di surga yang hulunya adalah dari surga Firdaus.
Buah-buahannya dekat tersaji, mereka mendapatkan apa saja yang diinginkannya.
Jika mereka melihat ke arah burung surga dan tertarik kepadanya, maka dengan
segera burung itu jatuh ke hadapannya dalam kondisi masak dan siap dimakan.
Sementara itu 70 piring beragam corak yang berbeda antara satu dengan yang
lainnya telah disiapkan.
Mereka juga minum
dari sungai al-kautsar yang airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari
madu. Ia adalah minuman campuran jahe.
Tapi, meskipun
makan dan minum penduduk surga itu tidak buang kotoran atau kencing. Makanan
dan minumannya itu dikeluarkan melalui keringat dan sendawanya yang harum.
Pakaian ahli surga
adalah sundus dan istabraq (sutra bulu halus dan tebal), keluar dari kelopak
bunga pohon Thuba dan warnanya bermacam-macam, ada yang putih, merah, hijau,
kuning, dan hitam. Mereka memakai gelang emas dan perak, mahkota intan berlian
yang mutiaranya adalah yakut. Jika manusia di dunia ini melihat pakaian-pakaian
tersebut, tentu mereka pingsan karena tidak tahan melihatnya.
Kasur mereka tebal
dan empuk. Tempat mereka tinggal berhamparkan permadani yang sangat indah. Ada
kemah yang tingginya hingga 60 mil dan setiap sudutnya terdapat istri-istri
ahli surga; ada ranjang berderetan yang berhias, bisa merendah ataupun menaik.
Tapi ranjang ini bukanlah untuk tidur, karena di surga itu tidak ada tidur
sebagaimana dikatakan Nabi: “Tidur itu adalah saudara kematian. Ahli surga
tidaklah tidur”.
Bagi mereka juga
disediakan sofa al-arikah, yakni sofa pengantin yang dipaduakan dengan ranjang
yang berhias. Di dalamnya mereka dilayani oleh pelayan-pelayan yang senantiasa
muda.
Isteri-isteri
penghuni surga itu muthahharah, yakni bersih dari haid, ingus, ludah, najis,
dan tinja. Mereka disebut al-hur karena senantiasa muda, cantik, kulitnya
mulus, bagian hitam matanya sangat hitam dan bagian putihnya sangat putih.
Mereka tidak pernah digauli oleh siapapun sebelumnya, dipingit dan selalu
perawan. Mereka disebut uruban karena selain cantik juga amat pandai
berkomunikasi dan pandai memberikan kepuasan seksual kepada suaminya. Mereka
disebut kawaaiba karena—maaf—amat montok payudaranya. Demikian disebutkan Nabi.
Dan disebut huurun iin karena putih kulitnya bagai mutiara. Badan mereka
transparan bagaikan yakut. Kamar mereka dari mutiara yakut dan ranjangnya
dihias dengan mutiara lu’lu. Mereka tidak pernah bosan melakukan jima’. Lelaki surga
tak pernah ‘loyo’ dan wanita surga tak pernah ‘sakit’. Kekuatan mereka dalam
berjima’ adalah 100 kali lipat. Disebutkan juga oleh Nabi bahwa laki-laki
penghuni surga itu dapat berjima’ dengan 100 perawan dalam satu petang. Mereka
tidak pernah lemas, syahwatnya tidak padam dan farji wanita surga tidak pernah
tertutup.
Di surga bisa juga
terjadi kehamilan jika mereka menghendakinya. Tapi kehamilan, menyusui dan
tumbuh berkembangnya itu terjadi dalam sesaat.
Ahli surga diberi
2 orang istri dari wanita dunia dan 70 orang istri dari wanita surga. Tapi
wanita dunia itu lebih baik dari wanita surga disebabkan ibadahnya ketika di
dunia. Di akhirat nanti wanita yang ketika di dunia pernah memiliki lebih dari
1 suami, boleh memilih mana yang menurutnya terbaik.
Di surga itu ada
nyanyian (QS. Rum: 15). Menurut Yahya bin Abu Katsir al-habrah dalam ayat
tersebut berarti paduan suara yang merdu. Bukan hanya itu, pohon-pohonan dan
gesekan ranting-rantingnya pun menimbulkan suara-suara yang indah. Juga ada
nyanyian bidadari untuk suaminya. Ada pula suara tasbih para malaikat yang
demikian merdu.
Penghuni surga
juga memiliki kendaraan berupa kuda dari mutiara yakut atau apa saja yang
diinginkannya. Mereka saling berkunjung (Ash-Shafat: 50-57), penduduk surga
kelas atas berkunjung ke surga kelas bawah. Tapi penduduk surga kelas bawah
tidak dapat berkunjung ke surga kelas atas, kecuali mereka yang saling
mencintai karena Allah.
Jika mereka saling
rindu, mendekatlah ranjang-ranjang mereka dan bertemu untuk bernostalgia.
Bahasa mereka
adalah bahasa Arab. Setiap hari Jum’at diselenggarakan pasar gratis, mereka
pulang ke rumahnya masing-masing membawa apa saja yang diinginkannya.
Di surga ada juga
kenaikan tingkat, yakni bagi mereka yang didoakan oleh anak-anaknya ketika di
dunia. Mereka dipertemukan dan dikumpulkan oleh Allah (QS. At-Thur: 21)
walaupun tidak sama derajatnya.
Begitulah gambaran
sekilas tentang surga berdasarkan kabar yang disampaikan Nabi Muhammad saw.
Untuk siapakah
kabar gembira ini?
1. Orang yang
beriman dan beramal shalih (QS. 2: 25)
2. Wali-wali
Allah, orang-orang yang beriman dan bertakwa (QS.Yunus: 62-64)
3. Orang yang
istiqamah dalam menghamba (QS. Fushilat: 30)
4. Pengikut
kebaikan (QS. Az-Zumar: 17-18)
5. Orang yang
beriman, berhijrah dan berjihad (QS. At-Taubah: 20-21)
6. Orang yang
mengindahkan peringatan Allah (QS. Yasin: 11)
7. Mu’min (QS.
Al-Ahzab: 45-47)
8. Syuhada (Ali
Imran: 169)
9. Orang yang
berjual beli dengan Allah (QS. At-Taubah: 111)
10. Orang yang
sabar (QS. Al-Baqarah: 155-157)
11. Orang yang
khusyu dalam shalat, menjauhi hal yang sia-sia, muzaki, menjaga farji, amanah
(QS. Al-Mu’minun: 1-11)
12.
Muslim-muslimah yang taat, jujur, sabar, khusyu, bershadaqah, berpuasa, menjaga
farj, rajin berdzikir (QS. Al-Ahzab: 35)
13. Orang yang
bertaubat, memuji Allah, melawat, sujud, amar ma’ruf nahi munkar, memelihara
hokum-hukum Allah (QS. At-Taubah: 112)
14. Orang yang
berinfaq saat lapang/sempit, menahan amarah, pemaaf, istighfar (QS. Ali Imran:
133-136).
15. Beriman dan
berjihad (QS. Ash-Shaf: 10-13)
16. Orang yang
takut kepada Allah (QS. Ar-Rahman: 46)
17. Orang yang
menahan hawa nafsu (QS. An-Naziat: 40-41)
Kesimpulannya
adalah, kabar gembira ini adalah bagi mereka yang beriman, bertakwa, dan
beramal ikhlas sesuai petunjuk Rasulullah saw.
Allaahumma innaa
nas’aluka ridhooka wal jannah, wa na’uudzubika min sakhootika wa-nnaar…Yaa
Allah kami memohon keridhoan-Mu dan surga, dan kami berlindung dari murka-Mu
dan neraka…Amin.
Sedikit dari Banyaknya Kisah Penderitaan Rasulullah Muhammad SAW
Baihaqi memberitakan dari
Abdullah bin Ja'far ra. katanya: Apabila
Abu Thalib telah meninggal dunia, mulailah Nabi SAW diganggu dan
ditentang secara terang-terangan. Satu peristiwa, beliau telah dihadang
di jalanan oleh salah seorang pemuda jahat Quraisy, diraupnya tanah dan
dilemparkan ke muka beliau, namun beliau tidak membalas apa pun.
Apabila beliau tiba di rumah, datang salah seorang puterinya, lalu
membersihkan muka beliau dari tanah itu sambil menangis sedih melihat
ayahnya diperlakukan orang seperti itu. Maka berkatalah Rasulullah SAW
kepada puterinya itu: 'Wahai puteriku! Jangan engkau menangis begitu,
Allah akan melindungi ayahmu!' beliau membujuk puterinya itu.
Beliau pernah berkata: Sebelum ini memang kaum Quraisy tidak berani
membuat sesuatu seperti ini kepadaku, sehinggalah selepas Abu Thalib
meninggal dunia, mulailah mereka menggangguku dan mengacau
ketenteramanku. Dalam riwayat yang lain, beliau berkata kepadanya
karena menyesali perbuatan jahat kaum Quraisy itu: Wahai paman!
Alangkah segeranya mereka menggangguku sesudah engkau hilang dari
mataku!
(Hilyatul Auliya 8:308; Al-Bidayah Wan-Nihayah 3:134)
Dalam riwayat yang sama
dari Manbat Al-Azdi, katanya: Pernah aku
melihat Rasulullah SAW di zaman jahiliah, sedang beliau menyeru orang
kepada Islam, katanya: 'Wahai manusia sekaliani Ucapkanlah 'Laa llaaha
lliallaah!' nanti kamu akan terselamat!' beliau menyeru berkali-kali
kepada siapa saja yang beliau temui. Malangnya aku lihat, ada orang
yang meludahi mukanya, ada yang melempar tanah dan kerikil ke mukanya,
ada yang mencaci-makinya, sehingga ke waktu tengah hari.
(Majma'uz Zawa'id 6:21)
Kiranya di dunia ini, tidak ada budi yang bisa mengimbangi ataupun membalas cinta seorang ibu. Cinta seorang ibu mengalir dalam darah dan ruh kita. Anak adalah buah cinta dari dua hati, namun ia tidak dititipkan dalam dua rahim. Ia dititipkan dalam rahim sang ibu. Selama sembilan bulan disana ia hidup dalam kesunyian sambil menghisap saripati kehidupan sang ibu. Kemudian ia keluar diantar oleh darah sang Ibu. Berikut adalah sebuah kisah tentang pengorbanan seorang ibu terhadap anak yang sangat dicintainya. Mudah-mudahan ada hikmah yang dapat diambil setelah membaca kisah ini. Dan juga dapat menambah rasa sayang kita terhadap orang tua, terutama Ibu yang telah melahirkan dan merawat kita dengan cinta kasihnya yang tulus.
Alkisah di sebuah desa, ada seorang ibu yang sudah tua, hidup berdua dengan anak satu-satunya. Suaminya sudah lama meninggal dunia karena sakit. Sang ibu sering merasa sedih memikirkan anak satu-satunya itu. Anaknya mempunyai tabiat yang sangat buruk, yaitu suka mencuri, berjudi, mengadu ayam dan banyak lagi. Sang Ibu sering menangis meratapi nasibnya yang malang, Namun ia sering berdoa memohon kepada Tuhan : "Tuhan tolong sadarkan anakku yang kusayangi, supaya tidak berbuat dosa lagi. Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati" Namun semakin lama si anak semakin larut dengan perbuatan jahatnya. Sudah sangat sering ia keluar masuk penjara karena kejahatan yang dilakukannya.
Suatu hari ia kembali mencuri di rumah penduduk desa, namun malang dia tertangkap. Kemudian dia dibawa ke hadapan raja untuk diadili dan dijatuhi hukuman pancung. Pengumuman itu diumumkan ke seluruh desa. Hukuman akan dilakukan keesokan hari di depan rakyat desa dan tepat pada saat lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi. Berita hukuman itu pun sampai ke telinga si ibu, dia menangis meratapi anak yang dikasihinya dan berdoa berlutut kepada Tuhan: "Tuhan ampuni anak hamba, biarlah hamba yang sudah tua ini yang menanggung dosa nya"
Dengan tertatih tatih dia mendatangi raja dan memohon supaya anaknya dibebaskan. Tapi keputusan sudah bulat, anakknya harus menjalani hukuman. Dengan hati hancur, si ibu kembali ke rumah. Tak hentinya dia berdoa supaya anaknya diampuni, dan akhirnya dia tertidur karena kelelahan. Dan dalam mimpinya dia bertemu dengan Tuhan.
Keesokan harinya, ditempat yang sudah ditentukan, rakyat berbondong-bondong menyaksikan hukuman tersebut. Sang algojo sudah bersiap dengan pancungnya dan si anak pun sudah pasrah dengan nasibnya Terbayang di matanya wajah ibunya yang sudah tua, dan tanpa terasa ia menangis menyesali perbuatannya.
Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba. Namun sampai waktu yang ditentukan tiba, lonceng belum juga berdentang. Sudah lewat lima menit dari waktu yang ditentukan dan suasana sudah mulai berisik. Akhirnya petugas yang bertugas membunyikan lonceng datang. Ia mengaku heran karena sudah sejak tadi dia menarik tali lonceng tapi suara dentangnya tidak ada.
Saat mereka semua sedang bingung, tiba-tiba dari tali lonceng itu mengalir darah. Darah itu berasal dari atas tempat di mana lonceng itu diikat. Dengan jantung berdebar seluruh rakyat menantikan saat beberapa orang naik ke atas menyelidiki sumber darah. Tahukah anda apa yang terjadi? Ternyata di dalam lonceng ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah. Dia memeluk bandul di dalam lonceng yang menyebabkan lonceng tidak berbunyi, dan sebagai gantinya, kepalanya yang terbentur di dinding lonceng.
Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata. Sementara si anak meraung raung memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan. Menyesali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya. Ternyata malam sebelumnya si ibu dengan susah payah memanjat ke atas dan mengikat dirinya di lonceng memeluk besi dalam lonceng untuk menghindari hukuman pancung anaknya.
Demikianlah sangat jelas kasih seorang ibu untuk anaknya. Betapapun jahat si anak, ia tetap mengasihi sepenuh hidupnya. Marilah kita mengasihi orang tua kita masing masing selagi kita masih mampu karena mereka adalah sumber kasih Tuhan bagi kita di dunia ini. Sesuatu untuk dijadikan renungan bagi kita, gar kita selalu mencintai sesuatu yang berharga yang tidak bisa dinilai dengan apapun.



