Antasari
Ada banyak kata untukmu
Karena dahaga tlah menemukan oase
Pesimis sudah menjadi senyum
Dan diam telah bertemu obat penawarnya
Menjalar hingga ke paru-paru satelit
Dari kumismu yang tertata rapi
Menyimpan gerak laju tingkatan serangan
Yang mengalahkan seluruh grafik pecundang
Walau di bulan suci banyak tikus mengancam
Kau buat meradang
Singa dan macanmu tetap lapar mengintai
Tentu! Ada doa untuk negeri ini
Ribuan bahkan jutaan doa jauh sebelummu
Namun doa lalu dihadang keserakahan yang buta
Berakhir bencana
Tentu! Masih tetap ada jutaan doa
Bahkan sama dengan doamu
Serupa dengan keteguhan terjanganmu
Karena dahaga tlah menemukan oase
Pesimis sudah menjadi senyum
Dan diam telah bertemu obat penawarnya
Menjalar hingga ke paru-paru satelit
Dari kumismu yang tertata rapi
Menyimpan gerak laju tingkatan serangan
Yang mengalahkan seluruh grafik pecundang
Walau di bulan suci banyak tikus mengancam
Kau buat meradang
Singa dan macanmu tetap lapar mengintai
Tentu! Ada doa untuk negeri ini
Ribuan bahkan jutaan doa jauh sebelummu
Namun doa lalu dihadang keserakahan yang buta
Berakhir bencana
Tentu! Masih tetap ada jutaan doa
Bahkan sama dengan doamu
Serupa dengan keteguhan terjanganmu
mdb
Gorontalo, Ramadhan 1429 H
Minyak Penjajah
Kami tahu minyak tidak jatuh dari langit
Sebab langit penuh bintang
Di langit ada senyum
Dan lesung pipi yang terang indah
Sungguh tulus berkilau
Bila minyak turun dari langit
Terbakarlah wajah penjilat
Hanguslah villa penyamun
Meledaklah ladang-ladang golf
Dan gosonglah birokrasi penjajah
Sebab langit penuh bintang
Di langit ada senyum
Dan lesung pipi yang terang indah
Sungguh tulus berkilau
Bila minyak turun dari langit
Terbakarlah wajah penjilat
Hanguslah villa penyamun
Meledaklah ladang-ladang golf
Dan gosonglah birokrasi penjajah
mdb
Rapuhnya Hati
Angkuh sudah menjadi selimut-selimut tebal para durjana
Telinga penuh minyak kental penyakit
Mata rabun dan buta
Dengan alunan indah hantarkan mimpi menggebu
Kesenangan yang dipiara setanDielus manja lupakan petaka
Menebar pesona rapuh gelimang semu
Lalai dan pongah
Biasakan Lidah Terjulur
Menangislah hingga darah mengucur
Air mata darah tiada berguna
Tulang belulang patahkanlah
Rasa sakit hanyalah drama
Teriaklah sekencang raungan
Suara hilang bak angin lalu
Jangan gantung diri
Pilih gila atau lupa
Relakanlah jiwa pandang jauh ke bawah
Tenang dan saksikan mereka yang berhati batu
mdb
Lembang
Kepada kabut yang menyimpan rindu
Ladang-ladang strawberi
Menjilat-jilat hawa dingin
Sejuk merona terbangkan rasa
Meliuk jalan desa penuh senyum dan bunga
Resapi kesendirian tiada gundah gulana
Kepada kabut yang menyimpan rindu
Bukit-bukit hijau
Berselimut butiran embun
Burung-burung kecil beterbangan
Tiada pemburu dan sensor
Pepohonan rimbun
Air melimpah gigil tubuhku
Kepada kabut yang menyimpan rindu
Kapan lagi pertemuan kita
Hanya kita berdua
mdb